Kamis, 01 November 2012

Evander Mongkaren


Evander Mongkaren



“Kisah Ku”

Cintamu adalah keindahan

Memandangmu selalu tak membuatku jemu

Cintamu adalah nafasku

Denganmu aku ingin hidup seribu tahun lagi

Karena cintamu membuat hidupku sempurna

 

Kenapa aku sayang sama kamu

Setelah aku jauh darimu

Tak henti-hentinya kumenangis

Tak henti-hentinya hatiku bersedih

Dan tak henti-hentinya kumeratapi waktu yang tersisa

Hanya untukmu

 

Memang kita telah jauh rasanya

Memang kita sudah tak bersama

Jika memang kita ditakdirkan tuk bersama selamanya

Cinta kita takkan kemana

 

Andai engkau ada disini

Aku akan selalu menjaga dan mencintaimu

Andai kau tercipta untukku

Akan kurangkai kisah terindah hanya untukmu

kurindukan pagiku saat kau bangunkanku dari pulas tidurku

kurindukan siangku saat kau teduhkan jiwa yang letih

kurindukan malamku saat kau mengajakku ke dalam indah taman mimpi yang kau rajut dengan tulus kasihmu

 

Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat Sunda.

Di hari aku bisa menemukannya lagi

Itulah waktunya aku berhenti mencintaimu.

 

Jika waktu dapat berhenti berputar

Aku berharap itu waktu kita sedang bahagia

Jika waktu harus berjalan pergi

Aku berharap kamu tidak akan melupakanku

Aku melakukan semuanya hanya untukmu

Karena aku sayang kamu

Dan tidak ingin kehilanganmu

Aku berharap kita akan selalu bersama

Hingga aku tidak bisa menyebut nama indahmu

 

Aku hanya ingin habiskan malamku denganmu

Aku hanya ingin mendengar suaramu

Dan aku hanya ingin mendengar ucapanmu yang tenangkan hatiku

 

Aku petik daun untuk ku jadikan kertas

Aku patahkan ranting untuk ku jadikan pena

Aku teteskan airmata untuk ku jadikan tinta

Lalu kutulis bahwa

Aku sayang kamu

 

Kemanakah akan kucari ketenangan hati

Ketika engkau beranjak pergi

Karena hingga saat ini engkau belum juga kembali

Kemanakah aku temukan jatidiri

Ketika semua penantian diriku tiada berarti

 

S-eandainya

E-ngkau

L-ebih kenal

A-kan diriku

M-aka aku

A-kan

T-ersenyum

 

M-anis untukmu

A-gar engkau

L-ebih tahu

A-ku senantiasa

M-erindukanmu

 

Evander Mongkaren



 "Keremangan Cinta"

Ku tarik dan hembuskan nafas ini perlahan

saat renungi keadaan ... hingga ingatan ini membuat

nafas yang ku tarik dan ku hembuskan ini pun semakin kencang

Aku sempat bertanya, Kenapa kesunyian ini membuatku sepi,

dan aku benar-benar benci ...

Dalam malam yang hitam dan kelam, aku harus selalu tenggelam

dan kenapa dalam siang yang ku lalui pun hari-hariku harus seperti belati,

yang menari di urat nadi,,,

dan setelah kaupun mengerti tentang arti dari semua ketulusan ini

saat itu aku sudah ada lagi, hingga sesalmu iringi tangis,,,

Saat Jasadku di balut kain putih polos.